POLIJE LECTURER ENGAGES IN RESEARCH COLLABORATION AT UNIVERSITY OF CÁDIZ, SPAIN

05 May 2025
Admin

Deyla Prajna Anindita Heru, S.T.P., M.Sc., seorang dosen dari Departemen Teknologi Pertanian di Politeknik Negeri Jember (Polije), baru-baru ini menyelesaikan program penelitian penting di Instituto de Investigación Vitivinícola y Agroalimentaria (IVAGRO), Universitas Cádiz, Spanyol. Program yang berlangsung dari 6 Desember 2024 hingga 6 Maret 2025 ini berfokus pada pengembangan teknologi deteksi cepat dalam bidang pertanian dan kimia forensik.

Tujuan utama program internasional ini adalah untuk melakukan pelatihan dan penelitian dalam penggunaan alat spektrofotometri canggih untuk analisis cepat dan akurat. Secara spesifik, Deyla bekerja dengan tiga metode analitis: Spektroskopi Inframerah Dekat (NIRS), Kromatografi Gas-Spektrometri Mobilitas Ion (GC-IMS), dan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (GC-MS). Teknologi-teknologi ini sangat penting dalam deteksi senyawa pada makanan, produk pertanian, dan sampel forensik.

Perjalanan penelitiannya dimulai dengan orientasi dan pengenalan laboratorium, diikuti dengan diskusi mendalam dengan para ahli di IVAGRO. Selama beberapa minggu, ia menyiapkan dan menganalisis berbagai sampel menggunakan teknik yang disebutkan, serta memproses data untuk setiap metode. Pengalaman ini memungkinkan ia menerapkan pengetahuan teoretis dalam lingkungan penelitian nyata dan berteknologi tinggi.

“Kesempatan ini benar-benar berharga bagi perkembangan akademik saya,” kata Deyla. “Saya dapat belajar teknik-teknik mutakhir langsung dari ahli internasional dan melihat bagaimana teknik tersebut diterapkan dalam analisis pertanian dan pangan yang nyata. Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa lain di Polije untuk mengejar kolaborasi penelitian global.”

Selain aktivitas ilmiah, Deyla juga berpartisipasi dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Cádiz. Kesempatan ini memperkaya pemahamanannya tentang tren penelitian terkini di Eropa, dan memungkinkan dia berinteraksi dengan peneliti dari berbagai negara. Paparan semacam ini sangat berharga bagi pertumbuhan akademik pribadinya dan untuk membangun kemitraan internasional atas nama Polije.

Meskipun partisipasi Deyla dalam program ini sepenuhnya didukung oleh departemennya, Kantor Urusan Internasional Polije tidak dapat mengajukan izin tugas luar negeri resmi (PDLN) ke Sekretariat Negara karena statusnya sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS). Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) tidak mengizinkan pengajuan tersebut, karena statusnya belum secara resmi dikonfirmasi oleh otoritas tertinggi di institusi tersebut.

“Kami bangga dengan prestasi dan dedikasi Deyla,” kata Agung Wahyono, Ph.D., Wakil Direktur Bidang Kerjasama di Polije. “Mobilitas internasional merupakan bagian penting dari visi strategis Polije. Meskipun ada kendala administratif, pengalaman risetnya yang sukses menunjukkan bahwa dosen muda kami memiliki kemampuan dan motivasi untuk bersaing dan berkolaborasi secara global.”

Keterlibatan Deyla dalam program penelitian tidak hanya menunjukkan komitmen Polije terhadap kolaborasi internasional tetapi juga memperkuat reputasinya sebagai pusat inovasi dan ilmu terapan. Temuan dan pengalamannya diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kurikulum, bimbingan penelitian mahasiswa, dan kolaborasi institusional di masa depan antara Polije dan pusat penelitian global terkemuka. (rda)