HORTICULTURAL CROP PRODUCTION STUDENTS APPLY WATERMELON CULTIVATION KNOWLEDGE THROUGH PBL

19 March 2025
Admin

Mahasiswa Program Studi Produksi Tanaman Hortikultura telah melaksanakan kegiatan Project-Based Learning (PBL) dengan fokus pada budidaya semangka. Program ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa semester empat dan semester dua. Inisiatif ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu hortikultura, mulai dari tahap awal budidaya hingga pemasaran hasil panen.

Viola Christianti, salah satu mahasiswa yang terlibat, menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa.

"Manfaat yang kami dapatkan dari menanam benih semangka adalah, pertama, pengalaman dan pengetahuan. Kedua, kami memperoleh wawasan tentang pemasaran, dan ketiga, kami belajar mengenai penjualan produk di industri hortikultura," ujar Viola.

Dalam proyek ini, mahasiswa membudidayakan dua varietas semangka, yaitu varietas Amara sebagai benih betina, dan varietas Dewangga sebagai benih jantan. Proses budidaya dimulai dengan penyiapan benih, di mana benih semangka disemai hingga siap dipindahkan ke lahan. Pemilihan benih berkualitas tinggi menjadi langkah awal yang krusial untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif.

Setelah bibit siap, mahasiswa menyiapkan lahan dengan memasang mulsa plastik untuk menjaga kelembapan tanah dan mengurangi pertumbuhan gulma. Proses ini juga melibatkan pemberian pupuk dasar guna menyediakan nutrisi yang cukup sejak awal siklus pertumbuhan tanaman.

Pada tahap pemeliharaan, mahasiswa bertanggung jawab melakukan penyiraman rutin, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit untuk memastikan pertumbuhan tanaman tetap optimal. Setelah memasuki masa panen, semangka kemudian dipasarkan ke berbagai pasar atau langsung kepada konsumen. Hal ini memberikan pemahaman praktis bagi mahasiswa mengenai strategi pemasaran dan manajemen bisnis pertanian.

Anggita Rizky Fadilah, S.Stat., M.Si., selaku dosen pembimbing, menyatakan bahwa PBL dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan praktik budidaya hortikultura berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pertanian, tetapi juga mengembangkan keterampilan kerja sama tim, manajemen proyek, dan strategi pemasaran.

"Program PBL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa menerapkan budidaya hortikultura yang berkelanjutan. Selain itu, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama dalam lingkungan kerja yang nyata," jelasnya.

Tujuan program ini adalah agar mahasiswa tidak hanya memiliki keterampilan teknis dalam budidaya pertanian, tetapi juga memahami aspek bisnis dan pemasaran dalam industri pertanian. Viola menambahkan bahwa pengalaman praktis yang diperoleh melalui mata kuliah ini akan menjadi modal berharga bagi mahasiswa ketika memasuki dunia kerja.

"Harapannya, melalui mata kuliah praktik ini kami memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk karier di masa depan. Selain itu, kami juga belajar mengenai strategi penjualan dan pemasaran yang bisa diterapkan di sektor pertanian ke depannya," tutup Viola.

Inisiatif PBL ini menjadi pendekatan inovatif dalam pendidikan pertanian, di mana mahasiswa tidak hanya belajar konsep teori, tetapi juga langsung menerapkannya di lapangan. Dengan demikian, mereka menjadi lebih siap menghadapi tantangan industri sekaligus berkontribusi pada pengembangan budidaya hortikultura yang berkelanjutan.

Program ini juga membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa lintas semester menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan interaktif. Melalui kerja sama yang erat, mahasiswa dapat saling berbagi pengalaman dan memperdalam pemahaman mengenai praktik pertanian modern.

Dengan program seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik dan siap untuk memajukan sektor pertanian di masa depan, sekaligus menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. (rda)