
POLIJE STUDENTS DEVELOP HEALTHY NOODLES FROM SOYBEAN WASTE AND BANANA STEM WITH ZERO-WASTE APPROACH
Sekelompok mahasiswa dari Program Sarjana Terapan Manajemen Agroindustri Politeknik Negeri Jember (Polije) telah berhasil mengembangkan produk mi sehat yang dibuat dari limbah pertanian—khususnya ampas kedelai (okara) dan batang pisang. Inovasi ini mendorong produksi pangan berkelanjutan dan mendukung prinsip zero waste dengan memanfaatkan hasil samping industri pangan yang seringkali terbuang.
Ide ini muncul dari kepedulian para mahasiswa terhadap banyaknya limbah organik yang dihasilkan dari produksi tahu dan panen pisang, yang sering tidak dimanfaatkan secara optimal. Dengan mengolah bahan-bahan tersebut menjadi produk konsumsi, mereka bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah. Inovasi ini mengubah limbah yang umumnya dianggap tidak berguna menjadi produk pangan fungsional yang bergizi.
Ampas kedelai, yang merupakan hasil samping produksi tahu dan susu kedelai, diketahui kaya akan protein dan serat, sedangkan batang pisang mengandung antioksidan dan serat pangan. Bahan-bahan ini diformulasikan secara kreatif menjadi produk mi yang tidak hanya mempertahankan kandungan gizi penting, tetapi juga memenuhi permintaan konsumen akan alternatif mi instan yang lebih sehat.
Para mahasiswa menerapkan pendekatan produksi zero waste mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengemasan. Ini berarti bahkan sisa residu dari proses produksi mi pun diolah kembali menjadi kompos atau digunakan untuk keperluan lain. Strategi holistik dan berkelanjutan ini menunjukkan komitmen mendalam mereka terhadap pelestarian lingkungan.
Inovasi ini telah mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk dosen, ahli teknologi pangan, hingga calon konsumen. Produk ini dipamerkan dalam ajang pameran inovasi mahasiswa dan saat ini sedang disempurnakan untuk produksi massal di masa depan serta kemungkinan komersialisasi. Produk ini diperkirakan memiliki potensi pasar yang baik, terutama di kalangan konsumen yang peduli kesehatan.
Polije sejak lama mendorong mahasiswanya untuk menerapkan prinsip inovasi hijau dan kewirausahaan dalam konteks nyata. Melalui inisiatif ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga dalam riset dan pengembangan, tetapi juga berkontribusi dalam mengatasi tantangan lingkungan dan sosial melalui inovasi ilmiah dan teknologi.
Proyek ini menjadi contoh nyata komitmen Polije dalam menumbuhkan keberlanjutan, kreativitas, dan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan. Dengan dukungan dan pengembangan yang berkelanjutan, inovasi yang diprakarsai mahasiswa ini berpotensi berperan penting dalam memajukan ketahanan pangan berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab di Indonesia dan di tingkat global. (rda)