POLIJE STUDENTS INNOVATE NATURAL TOOTHPASTE FROM EGGSHELLS AND BETEL LEAVES

05 May 2025
Admin

Sekelompok mahasiswa dari Departemen Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember (Polije), berhasil mengembangkan pasta gigi alami menggunakan cangkang telur dan daun sirih. Inovasi ini bertujuan untuk menawarkan alternatif yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berorientasi pada kesehatan sebagai pengganti produk perawatan mulut konvensional.

Pasta gigi yang diberi nama “Sirilar” ini terbuat dari campuran bubuk cangkang telur—yang kaya akan kalsium—dan ekstrak daun sirih (Piper betle), yang dikenal memiliki sifat antibakteri dan antifungal. Tim ini merumuskan pasta gigi ini untuk membantu menjaga kesehatan gigi sambil mengurangi paparan bahan kimia dari pasta gigi sintetis.

Cangkang telur, yang sering dibuang sebagai limbah dapur, diolah menjadi bubuk halus sebagai sumber alami kalsium karbonat. Senyawa ini bermanfaat untuk memperkuat email gigi dan mencegah kerusakan gigi. Penggunaan cangkang telur tidak hanya meningkatkan kesehatan gigi tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah dengan mendaur ulang bahan biodegradable.

Sementara itu, daun sirih dipilih karena penggunaannya yang telah lama dalam pengobatan tradisional, terutama untuk mengatasi masalah mulut. Penambahan daun sirih dalam formulasi pasta gigi membantu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya, menyegarkan napas, dan mengurangi risiko penyakit gusi. Kombinasi dua bahan alami ini menghasilkan produk yang fungsional dan berkelanjutan.

Tim mahasiswa di balik Sirilar terdiri dari Aulia Zata Arifah, Nadya Azzahra Fatharani, Dewi Eka Nuraini, dan Bagus Fajar Setiawan, di bawah bimbingan dosen Eka Rahmawati, S.P., M.P. Mereka mengembangkan produk ini sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Saat ini, Sirilar telah melalui beberapa tahap uji coba dan penyempurnaan produk. Tim berencana untuk terus mengembangkan pasta gigi ini guna memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dan memperluas distribusinya ke komunitas lokal. Mereka berharap produk ini dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bahan alami dalam rutinitas perawatan diri sehari-hari.

Inovasi ini tidak hanya menonjolkan kreativitas dan kepedulian mahasiswa terhadap keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mencerminkan komitmen Polije dalam mendorong penelitian dan kewirausahaan di kalangan mahasiswanya. Terobosan ini menjadi contoh baik tentang bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijaksanaan lokal dapat digabungkan untuk menciptakan solusi praktis bagi masalah sehari-hari. (rda)