POLIJE’S TEFA DAIRY UNIT POSITIONED AS A LEARNING CENTER THROUGH STRATEGIC DISCUSSION WITH P4MP AND S4C

16 April 2025
Admin

Dalam upaya memperkuat Teaching Factory (TEFA) di Politeknik Negeri Jember (POLIJE) sebagai pusat pembelajaran praktis, telah dilaksanakan diskusi komprehensif antara Pusat Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan (P4MP) dengan Tim TEFA Produk Olahan Susu. Pertemuan ini difokuskan pada penyelarasan Standard Operating Procedure (SOP) TEFA dengan visi menjadikannya sebagai pusat pembelajaran, bukan sekadar unit produksi massal.

Unit TEFA Produk Olahan Susu di POLIJE memiliki posisi yang unik karena saat ini menjadi satu-satunya TEFA di Indonesia yang memproduksi produk olahan susu seperti susu, yogurt, dan keju—produk yang tergolong berisiko tinggi tetapi memiliki potensi pasar yang besar dengan tingkat persaingan yang relatif rendah. Dengan keunggulan strategis ini, POLIJE menargetkan TEFA-nya sebagai rujukan nasional dan pusat pembelajaran dinamis, khususnya bagi mahasiswa dan pemangku kepentingan di bidang teknologi pangan dan pertanian.

Dalam diskusi tersebut, P4MP menekankan bahwa peran TEFA tidak boleh hanya terbatas pada produksi barang untuk tujuan komersial, tetapi juga harus menjadi lingkungan terstruktur yang mensimulasikan alur kerja industri sebenarnya. Dengan demikian, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis secara langsung sekaligus menghasilkan output yang inovatif dan bernilai jual.

Ratih, Kepala P4MP, menyatakan, “Kolaborasi ini sudah sejalan dengan visi dan misi POLIJE. P4MP telah menerima arahan dari pimpinan untuk mengintegrasikan alur kerja kurikulum, TEFA, inovasi, dan SOP secara sinergis guna menghasilkan output pendidikan yang berdampak.”

Inisiatif ini juga sejalan dengan rencana intervensi Penguatan Politeknik sebagai Pusat Keunggulan, menjadikannya langkah yang signifikan dan tepat waktu bagi POLIJE. Pendekatan ini juga mencerminkan tren global pendidikan vokasi yang menggabungkan pembelajaran praktis berbasis industri dengan orientasi kewirausahaan.

Benaya Victorious Jaya dari S4C menambahkan, “Konsep TEFA sebagai learning center ini merupakan kerja sama antara POLIJE, S4C, dan BFH-HAFL Swiss. BFH akan mendukung pengembangan TEFA sebagai pusat pembelajaran dengan menyediakan model contoh dan SOP yang dapat diadaptasi dengan kearifan lokal Indonesia.”

Seiring dengan perkembangan institusi, P4MP berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyesuaikan kurikulum serta prosedur operasional agar proses pendidikan di POLIJE selalu selaras dengan dinamika TEFA sebagai pusat pembelajaran. Penyelarasan ini diharapkan dapat membangun ekosistem yang kuat, tidak hanya meningkatkan kompetensi mahasiswa tetapi juga mendukung keberlanjutan keuangan dan akademik institusi. (rda)