POLITEKNIK NEGERI JEMBER STUDENTS DEVELOP COFFEE SEEDLING PRODUCTION THROUGH PROJECT-BASED LEARNING

17 February 2025
Admin

Program Studi Manajemen Perkebunan Kopi di Politeknik Negeri Jember (Polije) terus berinovasi dalam metode pengajarannya dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL). Kali ini, inisiatif PBL berfokus pada “Produksi Bibit Kopi,” bekerja sama langsung dengan industri. Melalui proyek ini, mahasiswa secara aktif terlibat dalam seluruh proses produksi bibit kopi berkualitas tinggi, mulai dari pemilihan benih, teknik perkecambahan, pemeliharaan, hingga pengendalian kualitas sesuai standar industri.

Sepdian Luri Asmono, S.ST., M.P., Koordinator Program Studi Manajemen Perkebunan Kopi, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan industri, dalam hal ini Putra Djaja Farm, memberikan mahasiswa pengalaman nyata dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor perkebunan kopi.

“Kerja sama ini meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam berbagai aspek, termasuk keterampilan teknis, manajerial, dan kewirausahaan. Selain itu, program PBL ini mendorong inovasi dalam produksi bibit kopi dan memperkuat jaringan antara akademisi dan industri, sehingga menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global,” ujarnya.

Program Studi Manajemen Perkebunan Kopi di Politeknik Negeri Jember dikenal dengan pendidikan berbasis praktik yang dirancang untuk menghasilkan ahli perkebunan kopi yang kompeten dan kompetitif.

“Dengan kurikulum berbasis PBL, mahasiswa tidak hanya dilengkapi dengan pengetahuan teoritis tetapi juga terlibat dalam proyek nyata seperti produksi bibit kopi, manajemen perkebunan, dan pengolahan pasca panen. Kolaborasi dengan industri juga membuka peluang magang, penelitian, dan jaringan karier yang luas bagi mahasiswa,” tambahnya.

Mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan bimbingan langsung dari pakar industri dengan pengalaman luas dalam manajemen perkebunan kopi. Di setiap tahap, mereka memperoleh pengetahuan mendalam tentang karakteristik benih unggul, metode perkecambahan yang efektif, dan teknik pemeliharaan untuk meningkatkan kualitas tanaman. Selain itu, mereka juga diberikan wawasan tentang strategi pemasaran dan manajemen bisnis, memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha sendiri di masa depan.

“Selain mendapatkan pengalaman berharga, inisiatif PBL ini juga berfungsi sebagai platform bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan industri. Kami berharap pengalaman ini akan secara signifikan meningkatkan prospek kerja mereka setelah lulus,” jelasnya.

Dalam jangka panjang, program seperti ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas produksi kopi nasional. Dengan lebih banyak lulusan yang memiliki kompetensi tinggi di sektor perkebunan kopi, industri kopi Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.

“Polije tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pendidikan vokasi guna menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan industri perkebunan di masa depan,” ujarnya mengakhiri.

Dengan inisiatif seperti ini, mahasiswa Polije diharapkan lebih siap memasuki dunia kerja, terutama di sektor perkebunan kopi, sambil juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas produksi kopi nasional. Upaya ini juga merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk meningkatkan daya saing industri kopi Indonesia di tingkat internasional, terutama seiring dengan terus meningkatnya permintaan global akan kopi berkualitas tinggi. (rda)