SWISSCONTACT S4C VISIT TO POLITEKNIK NEGERI JEMBER TO DISCUSS THE IMPLEMENTATION OF JOINT ACTIVITY PLAN 2025

16 April 2025
Admin

Politeknik Negeri Jember (Polije) baru-baru ini menerima kunjungan dari tim Swisscontact S4C (Skills for Competitiveness) sebagai bagian dari kerja sama yang terus terjalin antara kedua lembaga. Kemitraan yang telah dimulai sejak tahun 2018 ini kini memasuki fase kedua. Didukung oleh Pemerintah Swiss melalui SECO (State Secretariat for Economic Affairs), program S4C bertujuan memperkuat pendidikan politeknik di Indonesia dan mendorong Polije menjadi pelopor di antara Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dalam menerapkan sistem dual TVET (Technical and Vocational Education and Training).

Kunjungan ini berfokus pada pembahasan rinci Rencana Kegiatan Bersama untuk tahun 2025, yang mencakup empat bidang pengembangan utama.

Pertama, dalam Pengembangan Kurikulum Pengelolaan Sampah, kedua pihak mendiskusikan rencana pelatihan yang mencakup aspek kelembagaan, operasional teknis, dan manajemen keuangan sistem pengelolaan sampah. Polije akan mengimplementasikan pengelolaan fasilitas sampah berdasarkan materi pelatihan yang diberikan. Materi ini juga akan ditinjau untuk kemungkinan integrasi ke dalam kurikulum institusi, dengan tujuan mengembangkan konten pembelajaran yang komprehensif di bidang pengelolaan sampah.

Agung Wahyono, Ph.D., Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Polije, menegaskan, “Polije akan terus berinovasi sebagai perguruan tinggi vokasi negeri, dengan proyeksi lima tahun ke depan menjadi politeknik dengan sistem pengelolaan sampah yang beroperasi penuh dan didukung oleh S4C.”

Kedua, pada Pengembangan Kurikulum Berbasis Industri (IBC), akan dilakukan peninjauan mendalam pada satu program studi terpilih. Kegiatan ini mencakup penyelarasan Job of Analysis (JoA) dengan kebutuhan mitra industri, evaluasi rancangan mata kuliah, penjadwalan, serta modul pembelajaran, dan memastikan semua elemen sesuai dengan standar JoA yang telah diverifikasi.

Ketiga, agenda juga mencakup pengembangan Program Magang Terstruktur. Sebagai tahap persiapan, lima mitra industri Polije akan dikunjungi untuk menyusun dan meninjau dokumen RPV (Rencana Pembelajaran di Tempat Kerja). Langkah ini penting untuk mendukung implementasi SIGL (Structured Internship Guidelines and Learning), dengan tujuan akhir memperkuat pengalaman belajar praktis mahasiswa.

Wahyu Dewanto, S.Kom., MT., Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, menyoroti keterlibatan mahasiswa di bidang ini dengan menyatakan, “Mahasiswa kami menunjukkan minat dan kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan sampah, dan kami berkomitmen menyediakan wadah bagi mereka untuk belajar lebih mendalam.”

Terakhir, pada inisiatif Pusat Pembelajaran TEFA (Teaching Factory), kunjungan ini juga melibatkan penilaian kelayakan untuk menentukan unit TEFA mana yang paling sesuai dijadikan model pusat pembelajaran. Tim akan bekerja sama mengembangkan model TEFA baru sebagai pusat pembelajaran, merumuskan pedoman operasional, serta menyusun rencana kerja dan linimasa implementasi secara detail.

Kiki Hendarin dari Swisscontact S4C menyampaikan optimisme terhadap program ini dengan mengatakan, “Pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular akan menjadi aset berharga bagi Polije sebagai PTV yang didukung SECO, dan ini dapat menjadi contoh yang baik bagi lembaga vokasi lainnya.”

Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama Swisscontact dan Polije dalam meningkatkan pendidikan vokasi melalui inovasi, penyelarasan dengan industri, dan pengembangan kurikulum yang berkelanjutan. Dengan dukungan berkelanjutan, kemitraan ini diharapkan semakin memposisikan Polije sebagai model nasional dalam penerapan sistem dual TVET. (rda)